Sebuah cara baru diperkenalkan untuk memproduksi listrik, yakni dari
karbon dioksida (CO2). Bila dilakukan secara massal dan skala industri,
dipastikan akan mengurangi dampak rumah kaca.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam Environmental Science &
Technology Letters, sebuah jurnal yang diterbitkan oleh American
Chemical Society menyajikan, listrik bisa diproduksi dari karbon
dioksida yang dikeluarkan oleh pabrik.
Para peneliti itu berhasil menunjukkan sebuah temuan teknologi bahwa
CO2 akan bereaksi dengan air atau cairan lain yang dengan pengelolaan
lebih lanjut akan menghasilkan elektron yang membentuk arus listrik.
Perhitungan yang dilakukan oleh peneliti di Amerika ini menyatakan,
dari 400 pabrik yang ada di Hoover Dam, dapat menghasilkan 1.570 miliar
kWh dalam setahun, sehingga bisa mengaliri rumah tangga dan industri.
Menariknya, sebagaimana pembangkit listrik tenaga air selama ini,
listrik dari emisi karbon ini tidak menghasilkan gas buang CO2, malah
menyerap karbon. Sehingga dipastikan cara ini bisa mengurangi efek rumah
kaca.
Selama ini produksi gas karbon di berbagai pabrik, telah menimbulkan
keprihatinan akibat besarnya gas buang yang berdampak pada panasnya suhu
permukaan bumi. Termasuk dari pabrik yang menggunakan batu bara.
Disebutkan dalam penelitian itu, saat ini jumlah CO2 yang dilepaskan
oleh pabrik di dunia tidak kurang dari 12 miliar ton per tahun. Jumlah
yang sangat cukup untuk menjadi bahan baku pembuatan listrik dari emisi
karbon.